Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Lansia
Ns. Dafid Prawito, S. Kep
A. PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan Indonesia dalam bidang kesehatan secara langsung akan meningkatkan usia harapan hidup bagi lansia. Dengan peningkatan jumlah lansia pada populasi manusia akan berimbas pada aspek kehidupan. Aspek kesehatan pada lansia merupakan aspek yang cukup kritis pada usia lansia, sehinga diperlukan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berlansung secara holistik.
B. PROSES MENUA
Secara biologis adalah perubahan secara terus menerus ke arah kemunduran fungsi secara alamiah
C. AZAS - DEPKES RI
Meningkatkan mutu kehidupan lansia, meningkatkan kesehatan dan memperpanjang usia
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LANSIA
1. Wawancara
Ketrampilan komunikasi terapeutik yang nyaman :
The Mental Status and Examination In Neurologi
Perlu bimbingan dan pengawasan untuk :
1. Perawatan Diri :
a. Personal Hygiene
Perlu banyak pertolongan orang lain :
Kelompok lanjut usia memiliki masalah kesehatan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Kerja Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan diharapakan bisa berlangsung secara komprehansif dan holictik untuk proses penatalaksanaan klien dengan lanjut usia. Sehingga lansia dapat menjalani proses menua dengan kualitas hidup seoptimal mungkin.
Keberhasilan pembangunan Indonesia dalam bidang kesehatan secara langsung akan meningkatkan usia harapan hidup bagi lansia. Dengan peningkatan jumlah lansia pada populasi manusia akan berimbas pada aspek kehidupan. Aspek kesehatan pada lansia merupakan aspek yang cukup kritis pada usia lansia, sehinga diperlukan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berlansung secara holistik.
B. PROSES MENUA
Secara biologis adalah perubahan secara terus menerus ke arah kemunduran fungsi secara alamiah
C. AZAS - DEPKES RI
Meningkatkan mutu kehidupan lansia, meningkatkan kesehatan dan memperpanjang usia
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LANSIA
- Hereditas
- Nutrisi
- Status Kesehatan
- Lingkungan
- Stress
- Kedamaian dan ketenangan
- Kemunduran
- Berpenyakitan
- Senilitas
- Aseksualitas
- Tidak produktif
- Proses individual
- Teori biologi
- Teori kesehatan jiwa
- Perubahan fisik
- Perubahan mental
- Perubahan Psikososial
- perubahan spiritual
1. Wawancara
Ketrampilan komunikasi terapeutik yang nyaman :
- Bina hubungan saling percaya
- Berikan dukungan, tunjukkan perhatian dengan mengucapkan salam dan menyebut nama klien
- Beri waktu yang cukup untuk menjawab bagi lansia
- Jika klien sulit untuk berfikir yang abstrak dan memahami konsep, gunakan pertanyaan pendek dan langsung pada sasaran
- Gunakan komunikasi verbal dan non-verbal
- Perhatikan kondisi fisik pada saat wawancara dan faktor lain yang mempengaruhi, mis ; obat-obatan, nutrisi dan tingkat kecemasan
- Ciptakan lingkungan yang tenang
The Mental Status and Examination In Neurologi
- Emosi
- Kemauan
- Memori
- Persepsi
- Proses pikir
- Orientasi
- Skala depresi geriatrik
- Mental Status Examination
- Deskripsi perilaku
- Pengkajian perubahan perilaku
- Observasi masalah-masalah perilaku
- Mobilitas
- ADL (Activity Daily Of Living) ; mandi; berpakaian; makan; toileting; pemeliharaan
- Resiko jatuh
- Pengkajian kesehatan fisik secara umum
- Nutrisi
- Obat-obatan yang digunakan
- Paparan zat berbahaya
- Kelompok Yang Masih Aktif, keadaan fisik masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain serta kebutuhan sehari-hari dapat dilaksanakan sendiri
- Kelompok Yang pasif, keadaan fisik memerlukan pertolongan orang lain (mis ; lumpuh atau sakit) dan kemunduran kondisi fisik karena proses menua sehingga dapat mempengaruhi pertahanan tubuh.
Perlu bimbingan dan pengawasan untuk :
- Perawatan diri
- Kebutuhan nutrisi
- Pencegahan potensi kecelakaan
- Pemenuhan kebutuhan istirahat
- Pencegahan menarik diri dari lingkungan
1. Perawatan Diri :
a. Personal Hygiene
- Kebersihan mulut dan gigi
- Kebersihan kepala, rambut dan kuku
- Kebersihan badan dan pakaian
- Kebersihan mata
- Kebersihan telinga
- Kebersihan hidung
- Kebersihan alat kelamin
- Kebersihan tempat tidur
- Kebersihan lantai
- Ventilasi dan penerangan
- Cukup, memenuhi kebutuhan gizi
- Sajian makanan pada waktunya (porsi sedikit tapi sering)
- Jangan bosan untuk melayani, tunjukkan wajah gambira dan senyum
- Pemberian makan bertahap dan bervariasi
- Perhatikan makanan agar sesuai selera
- Makanan disesuaikan dengan diit penyakit yang diderita
- Jenis makanan lunak
- Gunakan/anjurkan menggunakan alat bantu untuk aktivitas
- Latih pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya
- Biasakan menggunakan pengamanan tempat tidur
- Latih klien jika mengalami gangguan aktivitas
- Usahakan ada yang menemani jika bepergian
- Bantu/dampingi klien saat aktivitas
- Hindari tindakan pengikatan karena cenderung meningkatkan resiko fraktur
- Awasi aktivitas klien
- MOdifikasi lingkungan klien agar aman
- Jaga lingkungan agar tetap bersih dan bebas hambatan untuk aktivitas lansia
- Jangan meletakkan benda-benda berbahaya ditempat yang mudah terjangkau
- Kunci halaman depan, pintu, almari dan tampat menuju pagar
- Cermati efek obat yang dikonsumsi klien, laporkan bila ada efek yang samping yang tidak diharapkan
- Sediakan waktu dan tempat tidur yang nyaman
- Atur lingkungan supaya cukup ventilasi, bebas dari bau-bauan
- Latihan fisik ringan atau kegiatan sesuai hobi
- Minuman hangat sebelum tidur mis; susu hangat
- Komunikasi dengan mempertahankan kontak mata
- Ajak lansia malakukan kegiatan sesuai kemampuan
- Sediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan lansia
- Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya
- Hargai pendapat lansia
Perlu banyak pertolongan orang lain :
- Perawatan Diri : kebersihan diri dan kebersihan lingkungan
- Pencegahan Decubitus : ubah posisi tidur tiap 2 jam sekali, massage bagian yang tertekan, berikan kamper spiritus dan bedak
- Perawatan Sal. Pernafasan
- Lakukan Latihan yang diperlukan : ROM dan penggunaan alat bantu
- Perlu ruangan khusus, dekat ruangan perawat bagi klien yang perlu perawatan khusus
- Letakkan bel dibawah bantal dan ajarkan cara menggunakannya
- Gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi dan meja didekat tempat tidur klien
- Jaga agar lingkungan tetap bersih dan nyaman
- Lengkapi sarana penunjang sesuai kebutuhan klien
- Dalam menghadapi maut reaksi lansia berbeda-beda tergantung kepribadian dan cara manghadapi hidup
- Cermati kelemahan dan kekuatan lansia
- Tahapan Fase terminal (Kubler Ross,1969)
Kelompok lanjut usia memiliki masalah kesehatan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Kerja Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan diharapakan bisa berlangsung secara komprehansif dan holictik untuk proses penatalaksanaan klien dengan lanjut usia. Sehingga lansia dapat menjalani proses menua dengan kualitas hidup seoptimal mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar